Wednesday, October 16, 2019

Contoh Susunan Acara Ulangtahun Perkawinan Emas yang ke-50 Tahun.

Acara Ulangtahun Perkawinan Emas

Jalan - Jalan ke Medan
Singgah sebentar di Langsa
Salam sapa kami ucapkan
Kepada Bapa & Ibu semua

Assalamualaikum Wr Wb.

Pertama-tama Saya mengucapkan puji dan syukur kepada Allah Swt, atas kesempatan yang diberikan kepada Saya hari ini. Dan Berdiri di sini, berhadapan dengan para hadirin yang saya hormati. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan kepada kita semua yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk untuk hadir disini, Dalam Rangka memeriahkan Hari Ulangtahun Pernikahan Emas orangtua kita tercinta, Yaitu Amel & Deni. Marilah kita mulai acara kita dengan Membaca Basmallah. Bismillahirahmanirahim.

Baiklah, untuk tidak memperpanjang Muqadimmah marilah kita mulai Acaranya.

1. yaitu pembukaan yang sedang berlangsung

2. Pembacaan Ayat Suci Al-Quran dan Saritilawah oleh Saudara kami, Yaitu ...

2. Kata Sambutan ...

3. Kata Sambutan dari ...

4. Selanjutnya, kita masuk pada acara inti, yaitu Pemotongan Tumpeng oleh orangtua kami yang sedang merayakan ulangtahun Pernikahan mereka yang ke-50 Tahun.

5. dengan berakhirnya pemotongan tumpeng oleh Orangtua kita yang merayakan perkawinan pada hari ini, maka berakhirlah Acara kita pada siang hari ini. Jika ada kata-kata yang kurang berkenaan di hati Bapak & ibu semua, saya sebagai Pembawa Acara memohon maaf. Sebelum saya menutup. Saya mempunyai 2 Buah pantun.

Ada pria ada wanita
Ada cantik ada tampan
Cukup di sini pidato saya
Terima kasih sudah mendengarkan

Kalau ada Sumur di ladang
Bolehkah kita menumpang Mandi
Kalau ada Umur panjang
Boleh kita berjumpa lagi

Monday, April 15, 2019

Karya Tulis Ilmiah: Kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Maraknya berbagai kejadian kecelakaan belakangan ini yang melibatkan  moda transportasi darat, laut dan udara telah sampai pada titik yang mengkhawatirkan. Fakta menunjukkan, kejadian kecelakaan hampir merata terjadi pada setiap moda transportasi. Pada moda transportasi udara, kejadian kecelakaan pesawat yang menewaskan banyak korban seolah terus berulang. Kecelakaan sangat fatal yang terjadi Awal Maret 2013, yaitu hilangnya pesawat Boeing 777-200LR milik Malaysian Airlines MH370 ketika memasuki wilayah Laut Cina Selatan, seharusnya menjadi kecelakaan terakhir. Namun ternyata tanggal 28 Desember 2014 terjadi kecelakaan lagi di Daerah Selat Karimata. Kali ini menimpa pesawat Air Asia QZ8501 yang membawa 150 orang penumpang. Dalam kejadian itu, Seluruh Penumpang dinyatakan tewas. 41 Orang yang tewas adalah mantan Jemaat Gereja besar yang ada di Kota Surabaya. Kejadian ini makin menambah jumlah kejadian kecelakaan pesawat, yang menurut data Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), sejak 2001, tercatat 73 kecelakaan pesawat penerbangan nasional dalam negeri, dengan jumlah korban 479 orang, meliputi 201 orang tewas dan 278 cedera.
Pada moda transportasi laut, tenggelamnya kapal laut sudah beberapa kali terjadi. 22 November 2009, kapal Ferry Dumai Express 10 yang berlayar dari Batam ke Dumai tenggelam di dekat Tanjung Balai Karimun karena cuaca buruk. Dari sekitar 300 orang penumpang,  29 jenazah telah ditemukan, 275 orang berhasil diselamatkan sedangkan lebih dari 15 orang masih dinyatakan hilang (www.voanews.com, 22 November 2009). Bahkan kejadian yang terakhir, tenggelamnya Kapal Motor (KM) Levina, selain membawa korban jiwa penumpang, juga membawa korban wartawan yang sedang meliput bangkai kapal
Sedangkan pada moda transportasi darat, kecelakaan kereta api menyedot perhatian utama. Dalam kurun waktu 2000 – 2005, tercatat 937 kecelakaan kereta api, dengan jenis kecelakaan meliputi anjlok / terguling 421 kejadian, kondisi perlintasan longsor / kena banjir 46 kejadian, tabrakan dengan kendaraan lain 205 kejadian, tabrakan dengan kereta api lain 42 kecelakaan dan lain – lain 223 kejadian. Fenomena – fenomena tersebut seolah hendak mengatakan bahwa tidak ada moda transportasi yang aman digunakan untuk bepergian bagi masyarakat yang membutuhkan.
Transportasi yang paling cepat, aman, dan nyaman adalah menggunakan pesawat. Karena dengan pesawat orang akan lebih mudah sampai tujuan. Jarak antar kota bahkan antar negara terasa menjadi dekat. Hanya beberapa jam saja antar negara bahkan antar benua dapat dicapai dengan mudah.
Namun, dengan adanya kecelakaan pesawat Malaysian Airlines MH370 pada 8 Maret 2013 membuat dunia penerbangan berduka. Setidaknya orang yang akan menggunakan jasa burung besi ini berpikir dua kali untuk melakukan penerbangan. Ini bisa dipahami karena pesawat yang membawa 225 penumpang dan 16 kru itu sampai saat ini belum bisa ditemukan, meskipun pihak otoritas Malaysia menyatakan pesawat berakhir di Samudra Hindia.
Sebenarnya tidak hanya MH370 saja yang mengalami kecelakaan yang tragis. Yaitu Penerbangan Pesawat Lion Air JT610 Relasi Jakarta - Pangkal Pinang di Tanjung Karawang, kecelakaan ini akan saya angkat kedalam proposal penelitian saya.

1.2. Rumusan Masalah
Hal-hal yang di uraikan dalam Proposal ini adalah tentang:
1.2.1. Saat saat Kecelakaan pesawat.
1.2.2. Tanggapan pemerintah setempat setelah kecelakaan pesawat terjadi.
1.2.3. Kecelakaan Pesawat Menurut Para Ahli
1.2.4. Mengetahui Standar Keamanan yang berada di Pesawat Jenis B737-Max8

1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai adalah:
1.3.1. Dengan memperlajari apa saja penyebab-penyebab terjadinya kecelakaan pesawat terbang
1.3.2. Dengan memiliki rasa tanggung jawab untuk menjalankan semua prosedur sesuai dengan SOP Atau Standar Prosedur Operasional yang berlaku maka akan kecelakaan bisa terhindari
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana cara penanganan jika terjadi kecelakaan pesawat Terbang.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Saat-saat terjadi Kecelakaan pesawat Lion Air JT610.

Lion Air JT610 merupakan sebuah pesawat Boeing 737-Max8. Pesawat ini mengalami kecelakaan terburuk dalam Maskapai Lion Air karena Menelan Korban lebih banyak daripada sebelumnya saat menerbangi rute Soekarno Hatta, Jakarta menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang.
Pesawat lepas landas dari Jakarta pukul 06:20 WIB (23:20 UTC) dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang pukul 07:20. Pesawat terbang ke arah barat sebelum berbelok ke timur laut, lalu jatuh di lepas pantai sekitar pukul 06:33 di sebelah timur laut Jakarta di perairan berkedalaman 35 meter. Pesawat mencapai ketinggian maksimum 5000 kaki (1500 m), kemudian naik turun beberapa kali. Data terakhir yang dipancarkan menunjukkan ketinggian 3,650 kaki (1,113 m) dengan kecepatan 345 knot (639 km/h). Menurut tim SAR Pangkal Pinang, pilot sempat meminta izin untuk terbang kembali ke Jakarta, tetapi tidak pernah tiba. Pesawat jatuh 34 mil laut (63 km) di lepas pantai Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Pesawat mengangkut 181 penumpang (178 dewasa dan 3 anak) serta 6 awak kabin dan 2 pilot. Menurut Lion Air, kapten penerbangan adalah warga negara India yang sudah bekerja di maskapai ini selama tujuh tahun dan memiliki pengalaman terbang 6.000 jam, sedangkan kopilotnya adalah warga negara Indonesia dengan pengalaman terbang 5.000 jam. Di antara para 181 penumpang pesawat terdapat dua puluh pegawai Kementerian Keuangan, tujuh anggota DPRD Bangka Belitung, dan tiga hakim pengadilan tinggi dan pengadilan negeri.

Operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan(Basarnas) dibantu Angkatan Udara Republik Indonesia. Basarnas mengerahkan sekitar 150 orang menggunakan kapal dan helikopter ke lokasi kejadian. Kapal-kapal nelayan juga menanggapi laporan pesawat jatuh. Awak kapal tunda AS Jaya II melaporkan kepada petugas pelabuhan Tanjung Priok bahwa mereka melihat kecelakaan pesawat pada pukul 06:45 dan menemukan serpihan di air pukul 07:15. Serpihan yang diduga berasal dari pesawat ditemukan di dekat instalasi penyulingan lepas pantai yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Jannatun Chintya Dewi, berhasil diidentifikasi pada 31 Oktober malam oleh DVI Polri. Dan 6 jenazah lainnya juga berhasil diidentifikasi beberapa saat kemudian. Dan saat ini sudah 125 jenazah yang berhasil diidentifikasi. Dan pencarian korban dihentikan dari tanggal 10 November 2018.

2.2. Penyebab Jatuhnya pesawat Lion Air JT610.

Hasil investigasi sementara Flight Data Recorder (FDR) black box Lion Air JT-610 menyatakan jika bagian speed indicator pesawat rusak. Namun belum diketahui pasti penyebab kerusakan komponen ini. Kepala Sub Komiter Kecelakaan Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Nurcahyo Utomo mengatakan, pesawat yang mengalami kerusakan indikator kecepatan pesawat bisa berdampak fatal. Di antaranya pilot akan kesulitan mengontrol kecepatan pesawat. Ketika kerusakan ini terjadi, lanjut Nurcahyo, kinerja mesin tidak bisa dibaca searah dengan tampilan di dalam indikator. Efeknya, mesin bisa lebih kencang dibanding kecepatan yang ada di layar indikator atau sebaliknya.

“Dampaknya (indikator kecepatan pesawat rusak, Red), normalnya pilot terbang dengan posisi tertentu timbulkan kecepatan tertentu. Dalam kasus ini mumgkin pilotnya bisa merasa kenapa kecepatan pesawat saya berbeda dari biasanya,” kata Nurcahyo di kantor KNKT, Gambir, Jakarta Pusat. Efek lainnya yang bisa dirasa dari rusaknya indikator kecepatan pesawat yaitu, pesawat bisa mengalami kondisi naik turun di ketinggian. Oleh sebab itu, saat ini KNKT tengah berupaya mengungkap penyebab kerusakan indikator kecepatan pesawat Lion Air JT-610. Biasanya ada beberapa faktor penyebabnya. Namun, jika faktor kerusakannya diakibatkan oleh sensor kecepatan tentu ini akan berbahaya. Mengingat sensor kecepatan juga digunakan untuk komponen lainnya.
Maka jika di situ persoalannya, diperkirakan bisa merusak pula ke aspek lainnya selain indikator kecepatan pesawat,” jelas dia
.
Kalau di sensor kecepatan ini juga dipakai di instrumen lain bisa kena. Mungkin jadi kesulitan pilot, sebenarnya pesawat ini (rusak) kenapa,” pungkas Nurcahyo. Sensor pesawat sendiri sangat krusial bagi keamanan sebuah penerbangan. Sebab jika pesawat terbang terlalu cepat, akibatnya bisa memicu masalah struktural pesawat. Sedangkan jika terbang terlalu lambat dapat mengakibatkan burung besi kehilangan daya angkat, dan akhirnya jatuh. sebelumnya, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono mengatakan, Lion Air JT-610 dipastikan mengalami kerusakan sebelum jatuh di di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Kerusakan diketahui terjadi dibagian penunjuk kecepatan pesawat atau air speed indicator. Dalam FDR tersebut diketahui data yang terekam berdurasi 69 jam dengan total 19 penerbangan terakhir

2.3. Tanggapan Pemerintah setempat tentang Kecelakaan Pesawat Lion Air JT610

      Penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang masih menimbulkan tanda tanya besar pada saat itu. Pasalnya, pesawat yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Bekasi, Jawa Barat kemarin ini tergolong pesawat baru. Pesawat jenis Boeing 737-Max 8 ini baru dua bulan mengudara dan memiliki 800 jam penerbangan. Selain itu, Pilot dan Co-Pilot pun sudah berpengalaman dan mempunyai jam terbang yang cukup. Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menduga ada permasalahan pada mesin, karena menurutnya walaupun tergolong baru, bukan berarti bahwa mesin tersebut tidak bisa mengalami masalah atau kerusakan. "Ada something wrong with the engine. Ini juga enginebaru. Pesawat atau mesin baru selalu ada masalah yang disebut BB sickness. Saya yakin sekali mesin dipasang di pesawat atau pesawat brand new dari boeing itu sebelumnya dilakukan penerbangan sekian ribu jam. Itu diwajibkan, sebelum dapat sertifikasi untuk diproduksi. Itu udah lewat sehingga kejadian tidak diduga bisa saja terjadi," jelasnya..
Meski begitu, sebenarnya pesawat jenis Boieng 737 Max 8 ini mempunyai riwayat atau track record yang cukup bagus. Boeing sendiri sudah menyerahkan sebanyak 130 pesawat Boeing 737 Max 8 kepada berbagai operator di dunia, salah satunya Lion Air. Namun, dari 130 pesawat tersebut, baru pesawat yang dibeli oleh Lion Air saja yang mengalami kecelakaan. Selain itu, pesawat tersebut juga memiliki berbagai kelebihan yaitu bisa menghemat bahan bakar hingga 40 persen dan mempunyai jangkauan terbang yang lebih jauh, sehingga seharusnya hambatan di udara bisa dikurangi. Dudi juga yakin bahwa pesawat tidak meledak seperti yang didengar oleh saksi mata di sekitar tempat kejadian. Menurutnya, ledakan itu terjadi karena ada tabrakan antara pesawat dengan air laut ketika jatuh ke laut. Ditambah dengan tekanan yang ada pada air laut, pesawat tersebut hancur menjadi beberapa bagian.
"Enggak meledak. Ledakan itu terjadi karena impact di atas laut, ketika pesawat jatuh impact dia pecah. Tapi saya liat impact-nya tidak menukik langsung ya. Ledakan itu bukan karena ledakan BBM atau apapun, tapi karena impact dengan air," jelasnya. Peristiwa kecelakaan ini, tentu akan mencoreng nama Indonesia di mata internasional, meski sebenarnya tidak ada kecelakaan pesawat dalam setahun belakangan ini dan sudah diperbolehkannya maskapai penerbangan Indonesia untuk terbang ke wilayah Eropa. Dampak dari kecelakaan ini pun langsung direspon oleh dunia internasional, salah satunya pihak Australia yang melarang warganya untuk terbang dengan Lion Air.

2.3. Mengapa Kecelakaan Pesawat Lion Air JT610 SEMPAT Membingungkan Para Ahli?

Cuaca di atas ibukota Indonesia, Jakarta, saat itu cerah dengan sedikit angin. Pesawat itu adalah pesawat Boeing yang baru pertama kali terbang pada bulan Agustus 2018. Namun tak lama setelah pukul 6.30 pagi hari Senin (29/10), setelah lepas landas dengan tersendat yang tidak dapat dijelaskan, Lion Air JT 610 jatuh ke Laut Jawa beserta 189 penumpang di dalamnya. Tidak ada korban selamat yang ditemukan.
Urutan yang tepat dari rangkaian peristiwa yang menambah daftar bencana penerbangan di Indonesia tersebut masih belum jelas, dan hanya dapat diketahui begitu perekam data penerbangan dipulihkan dari perairan timur laut Jakarta. Tapi kecelakaan itu terjadi di hari terang dengan cuaca cerah, dan melibatkan pesawat baru. Jadi para ahli mencari tahu untuk melihat apakah masalah mendasar, baik mekanis atau manusia atau keduanya, mungkin telah menyebabkan kecelakaan. Ini tidak tampak seperti kecelakaan yang lebih normal yang disebabkan oleh sesuatu seperti cuaca atau kondisi pesawat lama,” kata Gerry Soejatman, seorang pakar penerbangan Indonesia. “Hal itu yang membuat kami khawatir.” Salah satu teori ialah bahwa pilot menerima pembacaan ketinggian atau kecepatan yang tidak akurat dari probe yang ditempel di bagian luar pesawat, bagian dari seperangkat instrumen yang sensitif yang disebut sistem pitot-static.
Masalah dengan instrumen ini dianggap telah berkontribusi pada kecelakaan penerbangan lain. Masalah semacam itu mungkin menjadi masalah pada malam hari sebelum kecelakaan itu, ketika pesawat Lion Air yang sama mengalami masalah saat terbang ke Jakarta dari Pulau Bali. Keakuratan probe dapat terpengaruh jika mereka membeku, lembab, atau akibat adanya serangga. Pada hari Selasa (30/10) sore, para pejabat transportasi Indonesia mengakui bahwa mereka tidak berbicara dengan awak darat tentang pesawat dan masalah yang dialami setelah meninggalkan Bali.
“Kami belum mempertanyakan insinyur atau teknisi dari penerbangan hari Minggu (28/10) karena kami memiliki sumber daya manusia yang sangat terbatas,” kata Ony Soerjo Wibowo, penyelidik keselamatan udara untuk Komite Keselamatan Transportasi Indonesia, yang memimpin dalam penyelidikan kecelakaan Lion Air JT 610. Mungkin juga, kata para ahli, bahwa jenis pesawat yang terlibat dalam kecelakaan itu, Boeing 737 Max 8, yang memasuki layanan komersial hanya sekitar satu setengah tahun yang lalu, mungkin memiliki cacat lain yang belum termanifestasi dalam armada lain sebelumnya karena pesawat ini sangat baru. Namun, para pilot dan analis penerbangan memperingatkan bahwa mereka tidak pernah mendengar pembicaraan tentang masalah seperti itu yang melanda pesawat Max 8 lainnya. Jadi bisakah hal ini menjadi contoh lain dari standar keamanan dan pemeliharaan yang lemah di Indonesia?

Lion Air memiliki catatan keamanan udara yang bermasalah, dengan setidaknya 15 insiden besar. Banyaknya masalah perusahaan mencerminkan lonjakan kecelakaan yang melanda seluruh industri penerbangan Indonesia, yang menyebabkan negara-negara Barat melarang maskapai penerbangan Indonesia. Pilot-pilot yang bekerja untuk Lion Air dan maskapai pesaingnya di Indonesia mengatakan pelatihan untuk awak pesawat dan di darat terkadang tidak mengikuti perkembangan terbaru dalam pesawat baru. Dan pakar penerbangan telah mengajukan pertanyaan tentang apakah pilot seperti Bhavye Suneja, kapten Lion Air JT 610, telah mendapatkan pelatihan yang memadai dalam menerbangkan pesawat selama kondisi darurat atau dalam menangani teknologi baru seperti di Max 8.

Pesawat 737 Max adalah seri yang paling cepat terjual sepanjang sejarah, kata perusahaannya, dengan hampir 4.700 pesanan di seluruh dunia. Pihak berwenang transportasi di Indonesia mengatakan mereka telah memerintahkan pemeriksaan semua pesawat jet Max 8 yang dioperasikan oleh maskapai domestik. Pada hari Selasa (30/10), Ony, penyelidik keselamatan Indonesia, mengatakan prioritas utamanya adalah menemukan yang disebut dengan kotak hitam, perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit, yang mungkin menawarkan informasi penting tentang apa yang terjadi di menit-menit terakhir penerbangan. Para penyelam di lokasi kejatuhan pesawat juga melanjutkan tugas suram untuk mengevakuasi puluhan sisa-sisa jenazah korban, termasuk seorang bayi yang berada dalam penerbangan. Sebuah tim pemerintah Amerika Serikat dan para penyelidik Boeing akan tiba di Indonesia pada hari Rabu (31/10) malam untuk membantu komite keselamatan Indonesia dalam penyelidikan, menurut pihak berwenang Indonesia.

Kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 terjadi beberapa menit setelah pesawat lepas landas dari Jakarta pada jam 6:21 pagi hari Senin (291/0), menuju kota kecil Pangkal Pinang di Pulau Sumatra. Sesaat sebelum pesawat itu jatuh, awak pesawat meminta izin untuk kembali ke bandara semula. Penerbangan yang dikapteni pilot Suneja, seorang warga negara India berusia 31 tahun yang telah bekerja untuk Lion Air selama tujuh tahun, kemudian jatuh lebih dari 500 kaki, membelok ke kiri dan melanjutkan naik hingga terbanting ke Laut Jawa sekitar 13 menit kemudian. Jalur penerbangan yang tidak menentu itu tampaknya mencerminkan masalah yang dialami pesawat pada hari Minggu (28/10) malam ketika terbang dari Bali, dan hal itu telah menarik perhatian kepada sistem pitot-static. Malfungsi dalam sistem itu diyakini telah berkontribusi terhadap hilangnya pesawat Air France 447 di atas Samudra Atlantik dari Brazil pada tahun 2009. Bulan Juli 2018, sebuah penerbangan Malaysia Airlines lepas landas dari Brisbane, Australia, dengan selubung masih ditempelkan ke tiga tabung pitot, menyebabkan indikasi kecepatan udara yang tidak akurat. Pesawat terpaksa untuk kembali ke Brisbane tetapi dapat mendarat dengan selamat. Direktur utama Lion Air Edward Sirait menegaskan pada hari Senin (29/10) bahwa pesawat itu mengalami semacam masalah teknis selama penerbangan pada hari Minggu (28/10), tetapi dia tidak mengatakan apa masalah sebenarnya. “Masalah dalam penerbangan bukan hal yang jarang terjadi,” kata juru bicara Lion Air Danang Mandala Prihantoro pada hari Selasa (30/10). “Kami selalu merawat pesawat dan menyelesaikan masalah sesuai prosedur, terutama jika masalah itu tentang keselamatan pesawat.”

Namun apabila pesawat memiliki masalah dengan kecepatan yang tidak akurat atau pengukuran ketinggian di sisi kapten, yang tampaknya ditunjukkan dalam log pemeliharaan yang dilihat oleh pakar penerbangan Indonesia, prosedur normal akan kembali ke bandara dari mana ia berangkat untuk pemecahan masalah segera, kata analis penerbangan. Hal itulah yang dilakukan penerbangan Malaysia Airlines pada bulan Juli 2018. Sebaliknya, penerbangan Lion Air JT 610 tetap berlanjut ke Jakarta pada hari Minggu (28/10). Alasan pesawat itu tetap melanjutkan penerbangan adalah salah satu dari banyak misteri seputar kecelakaan itu. “Saya berasumsi bahwa Lion Air telah melakukan semua yang seharusnya dilakukan untuk memastikan pesawat terjaga dengan baik sebelum mengizinkannya terbang pada hari Senin (29/10),” kata Alvin Lie, seorang analis penerbangan Indonesia. “Jika mereka tidak melakukan itu, hal itu menunjukkan kesalahan dalam pengelolaan.”

Lion Air, operator bendera Lion Air Group, mulai beroperasi pada tahun 2000 di Indonesia, sebuah negara dengan lebih dari 13.000 pulau tersebar di Khatulistiwa. Karena putus asa mencari alternatif untuk kapal feri yang berisiko terkena kecelakaan mematikan kronis, orang Indonesia berbondong-bondong memilih maskapai penerbangan terjangkau, menjadikannya Lion Air sebagai salah satu maskapai penerbangan yang tumbuh paling cepat di dunia. Tahun 2017, Lion Air Group, yang termasuk operator lain seperti Batik Air, Wings Air, dan Malindo Air, menguasai 51 persen pasar penerbangan domestik. Untuk memenuhi permintaan yang melonjak, perusahaan membeli banyak pesawat baru, menandatangani kontrak dengan Airbus dan Boeing. Namun seiring pertumbuhannya, Lion Air memiliki masalah keamanan yang signifikan. Tahun 2004, 25 orang tewas ketika penerbangan Lion Air melampaui landasan di kota Surakarta. Tahun 2013, pendaratan pilot pemula di Bali mendorong Boeing 737 baru ke laut. Tidak ada korban meninggal dalam insiden itu.

Dalam beberapa tahun terakhir, jet Lion Air telah bertabrakan dengan pesawat Lion Air Group lainnya, bersama dengan seekor sapi. Beberapa pilot telah ditangkap karena menggunakan narkoba. Namun pakar penerbangan juga mengatakan Lion Air telah meningkatkan keamanannya dalam beberapa tahun terakhir. Bulan Juni 2018, sebuah daftar hitam Uni Eropa dari maskapai Indonesia dicabut setelah lebih dari satu dekade kekhawatiran keamanan. Amerika Serikat mencabut larangannya pada tahun 2016. Bahkan ketika manajemen mengatakan keselamatan pesawat adalah prioritas, tekanan tetap diberikan untuk menjaga operasional penerbangan, seorang pilot veteran Lion Air yang juga bekerja sebagai pelatih mengatakan. Jam kerja mereka bisa brutal, hingga 22 jam bertugas, menurut pilot yang bekerja untuk maskapai tersebut. Ketika diperluas, Lion Air Group mengakumulasi pengaruh politik yang signifikan. Salah satu pendiri perusahaan, Rusdi Kirana, adalah wakil ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendukung Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo.

 Pilot Lion Air yang lama dan saat ini mengeluhkan tentang perjanjian kerja yang memperlakukan mereka sebagai pekerja sementara, bahkan ketika mereka dipaksa untuk membayar denda yang berat jika mereka meninggalkan perusahaan setelah bertahun-tahun. Dua tahun lalu, 18 pilot Lion Air diberhentikan setelah mereka mencoba mengatur pemogokan dan persatuan pekerja. Setelah pemecatan mereka, para pilot menggugat Lion Air agar memberikan mereka pesangon dan tunjangan lainnya, tetapi sembilan pilot lainnya sekarang dipenjara karena dituduh memalsukan dokumen untuk melanggar kontrak mereka. “Kontrak semacam ini telah memaksa pilot untuk bekerja dalam kondisi moral rendah,” kata Hasan Basri, salah satu dari 18 pilot yang dipecat. “Menurut saya, pemeliharaannya buruk,” tambah Hasan, seorang navigator berpengalaman yang sekarang terbang untuk maskapai lain. “Tekanan dari kondisi kerja yang buruk tidak hanya dialami oleh kru penerbangan tetapi juga oleh teknisi.”

2.4 Apakah kendala keterbatasan berbahasa dapat menjadi kecelakaan Pesawat?

Mereka yang berkecimpung dalam dunia aviasi terutama para penerbang dan petugas menara ATC diharuskan mempelajari dasar-dasar Bahasa Inggris, terutama frasalogi, agar dapat berkomunikasi dengan efektif dan tepat. Hal itu juga sangat membantu mereka berjibaku dengan manual, dokumentasi pesawat terbang, regulasi, dan yang lainnya. Namun penggunaan Bahasa Inggris kerap menjadi kendala di dunia aviasi terutama bagi mereka yang bukan berasal dari negara dengan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama, yang digunakan dalam keseharian. Seiring pertumbuhan lalu-lintas udara, komunikasi antara pilot dan ATC melalui transmisi radio makin menyisakan ruang bagi masalah dalam apek ini. 
Bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa resmi dunia penerbangan melalui kesepakatan konvensi bersejarah saat Perang Dunia II berkecamuk, The Chicago Convention, pada tanggal 1 November 1944. Melalui inisiatif Inggris, pemerintah AS mengundang 55 negara sekutu dan negara netral (dalam perspektif Perang Dunia II) untuk datang ke Chicago dalam merumuskan sejumlah standarisasi dalam dunia penerbangan sipil. Konvensi tersebut juga menjadi momen lahirnya ICAO (International Civil Aviation Organization).
Konvensi yang pada akhirnya dihadiri oleh 52 negara tersebut melihat bahasa sebagai salah satu aspek yang mendesak untuk dikaji. Akhirnya disepakatilah Bahasa Inggris sebagai bahasa resmi dunia penerbangan sipil berdasarkan konsekuensi logis, yaitu dikarenakan negara-negara yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa resmi seperti AS dan Inggris mendominasi rancangan, pembuatan dan pengoperasian pesawat-pesawat di dunia pada waktu itu. Hal ini juga akan menekan kesalahpahaman dan kebingungan dalam berkomunikasi dalam operasional penerbangan.
Namun pemahaman dan kemampuan dalam berbahasa Inggris yang baik pun masih menyisakan ruang bagi sejumlah masalah, yaitu perbedaan aksen. Aksen sendiri adalah karakteristik komunikasi verbal yang dipengaruhi oleh budaya dalam suatu komunitas tertentu. Inggris Raya, Australia, Amerika Utara, India dan Singapura merupakan sebagian negara yang menetapkan Bahasa Inggris sebagai bahasa resmi, atau salah satu dari bahasa resmi mereka. Namun aksen antara satu dan lainnya sangatlah berbeda. Hal ini dapat menimbulkan sejumlah masalah serius seperti kebingungan dan kegagalan komunikasi dalam operasional penerbangan, yang tak jarang berakibat fatal.
Salah satu contohnya adalah peristiwa jatuhnya sebuah pesawat kargo Boeing 747-200 milik FedEx yang beroperasi menggunakan nama Flying Tiger Flight 66 dari Singapura ke Kuala Lumpur pada tanggal 19 Februari, 1989. ATC menginstruksikan pilot untuk menurunkan ketinggian dengan mengatakan “descend two four zero zero”, namun pilot memahaminya berbeda dan membalas dengan “OK, four zero zero”. Petugas di menara kendali tidak menyadari kesalahan komunikasi tersebut karena petugas menara kendali tidak menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama keseharian, menurut laporan resmi penyelidikan oleh pihak berwenang. Dalam percakapan tersebut, “two” di artikan sebagai “to” (menuju/ke). Seluruh empat awak pesawat meninggal dunia. Kecelakaan ini menjadi sebab digunakannya fiturescape maneuver pada sistem Ground Proxomity Warning System (GPWS).
Salah satunya adalah tragedi terburuk dalam sejarah penerbangan di mana dua pesawat bertabrakan di landasan pacu pada tanggal 27 Maret 1977 yang melibatkan pesawat Pan Am Flight 1736 dan KLM Flight 4805 di Tenerife – Spanyol. Para pihak terlibat dalam kecelakaan yang menelan 583 jiwa tersebut sebenarnya menguasai Bahasa Inggris dengan baik, termasuk pilot yang berasal dari Belanda (KLM) dan petugas ATC dari Spanyol. Namun Bahasa Inggris bukanlah bahasa utama keduanya sehingga kesalahpahaman dan asumsi yang salah menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan selain dari beberapa faktor lainnya.
Dalam peristiwa tersebut, Captain pilot dari KLM 4805 dan petugas ATC memahami frasa “takeoff” dengan maksud yang berbeda. Berdasarkan cockpit voice recorder, Captain KLM berasumsi dirinya telah diizinkan untuk takeoff, sementara petugas menara kendali Tenerife bermaksud meminta pesawat tersebut untuk menunggu izin lepas landas. Dari situlah instruksi “takeoff” pada saat ini hanya boleh digunakan ketika pesawat benar-benar aman untuk lepas landas.
Tak ubahnya seperti insiden jatuhnya pesawat Boeing 707-321B Avianca Flight 52 di New York pada bulan Januari 1990. Saat itu cuaca berkabut dan Avianca Flight 52 diharuskan melakukan hold pattern selama satu jam karena jarak pandang yang minim di atas New York. Kemudian pilot Avianca Flight 52 memberitahu menara kendali di JFK International bahwa mereka membutuhkan “prioritas untuk mendarat” (priority landing). Namun petugas ATC tidak menangkap urgensi terminologi “priority landing” yang digunakan. Akhirnya pesawat kehabisan bahan bakar dan jatuh di sebuah desa bernama Cove Neck di Long Island, New York.
Pihak otoritas kemudian melaporkan bahwa salah satu faktor penyebab peristiwa di atas adalah penggunaan terminologi yang salah. Terminologi yang lebih tepat untuk digunakan bagi pilot Avianca Flight 52 seharusnya adalah “May Day”, “Pan Pan Pan”, dan “Emergency”. Menurut National Transportation Safety Board, para pilot dengan keterbatasan perbehendaraan kata dalam Bahasa Inggris cenderung menggunakan “vocabulary” yang mereka ketahui.
Enam tahun kemudian, sebuah Boeing 747 milik Saudi Arabian Airlines dan sebuah Ilyushin I-76 milik Kazakhstan Airline bertabrakan di udara pada tanggal 12 November 1996 di India. 349 jiwa meninggal dunia dalam peristiwa mid-air collision terburuk sepanjang sejarah tersebut. Berdasarkan laporan penyelidikan pihak otoritas India, penyebab utama dari tabrakan tersebut adalah kesalahan awak Kazakhstan Airlines Flight 1907 dalam mengikuti instruksi ATC selain dari terbatasnya kemampuan awak Kazakhstan Airlines dalam berbahasa Inggris sehingga berbuntut kesalahan dalam menegksekusi prosedur operasional.
Paska tragedi tersebut, ICAO menyusun program PRICESG, Proficiency Requirements in Common English Study Group, yang melibatkan pilot, petugas menara kendali, dan para praktisi keselamatan dalam dunia penerbangan. Standar yang dibentuk ICAO ini efektik diaplikasikan pada bulan Maret 2008.
Tipe-tipe komunikasi dalam dunia penerbangan meliputi komunikasi verbal antar sesama awak pesawat, bahasa tubuh, komunikasi tertulis (manual, SOP, checklist), grafik, dan komunikasi antara sistem komputer dan pesawat, terutama di pesawat-pesawat modern. Adapun kendala komunikasi yang mungkin ditemukan adalah, pemahaman konteks, jarak, gangguan pendengaran/pengelihatan/berbicara, kelelahan dan faktor fisik lainnya. Selain itu, kendala semantik yang mungkin terjadi adalah aksen, idiom, ambiguitas, nada suara dan istilah teknis.

BAB III

PENUTUP


3.1     SIMPULAN
Pesawat Boeing 737-8 MAX dengan nomor registrasi PK-LQP yang digunakan maskapai Lion Air tidak layak terbang. Pesawat dengan nomor penerbangan JT 610 itu mengalami kecelakaan dan jatuh Perairan Karawang, Jawa Barat.

Bahkan, KNKT menyatakan pesawat tidak layak terbang sejak satu hari sebelum terjadinya kecelakaan, di mana pada saat itu pesawat tersebut melayani rute penerbangan Denpasar Bali–Jakarta. Hasil investigasi KNKT ini sekaligus menepis pernyataan pihak maskapai Lion Air yang mengklaim pesawat itu layak terbang saat melayani rute Jakarta – Pangkal Pinang. 
Dalam pemaparan laporan awal hasil investigasi hari ini, KNKT memberikan dua rekomendasi kepada Lion Air. Pertama, pihak maskapai diminta agar menjamin implementasi dari Operation Manual part A subchapter 1.4.2 dalam rangka meningkatkan budaya keselamatan dan untuk menjamin pilot dapat mengambil keputusan dalam melakukan penerbangan. Kedua, Lion Air diminta menjamin semua dokumen operasional diisi dan didokumentasikan secara tepat.
3.2.      SARAN
3.2.1. Agar kejadian ini tidak terjadi lagi pada masa depan, kita harus mendorong Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagai regulator untuk mengoptimalkan pelaksanaan ramp check (pemeriksaan kelaikan pesawat) sebelum terbang secara rutin. Faktor penting lainnya yang menurut Bamsoet bisa mencegah kecelakaan pesawat adalah mendorong Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk selalu menginformasikan kondisi cuaca terkini kepada Air Traffic Control (ATC) dan pilot pesawat. 
3.2.2. Perlunya peningkatan keakuratan kerja petugas ATC sebelum bekerja agar tidak terjadi kelalaian ataupun miss communication terhadap pilot. Mungkin petugas ATC harus lebih jeli dalam hal pembuktian siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan pesawat yang terjadi, apakah benar dari pihak maskapai itu sendiri, atau dari pihak petugas ATC nya, atau mungkin dari pilot yang lalai. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan efek jera kepada pihak- pihak yang telah lalai sehingga dapat mengurangi jumlah kecelakaan pesawat yang terjadi. Apabila petugas ATC melakukan kelalaian dalam pekerjaannya, maka petugas tersebut haruslah bertanggung jawab atas kelalaiannya.
3.2.3. Menambah lagi fasilitas navigasi udara untuk penyebaran informasi cuaca, untuk pengiriman sinyal, untuk radio penentu arah, atau radio pada komunikasi bukan elektris, dan setiap struktur atau mekanisme lain yang mempunyai peran sejenis sebagai petunjuk atau pemanduan bagi penerbangan di udara, atau bagi pesawat udara yang sedang mendarat atau lepas landas. Ini merupakan hal yang sangat penting bagi ATC untuk diinformasikan terhadap pilot.

DAFTAR PUSTAKA


Monday, January 7, 2019

Trayek Bus Trans Metro Pekanbaru Per 22 Juni 2020



Transmetro Pekanbaru atau biasa disebut sebagai Transmetro atau Busway TMP adalah sebuah sistem transportasi bus rapid transit cepat yang terdapat di kota Pekanbaru. Trans Metro Pekanbaru ini telah diresmikan penggunaannya oleh Walikota Pekanbaru, Bapak Drs. H. Herman Abdullah pada hari Kamis tanggal 18 Juni 2009. TMP dipusatkan di Terminal AKAP Payung Sekaki yang sekarang sudah beroperasi melalui beberapa koridor di pekanbaru. Inilah Rute Busway Trans Metro Pekanbaru.

Trayek 01: Ramayana - Pandau Permai
Ramayana - (Uturn) Hotel Furaya - Jl Sudirman - MTQ - Jl Kharudin Nasution - Jl Raya Pasir Putih - Jl Pandau Permai

Trayek 1A: Sudirman - Bandara SSQ II
RS Awal Bross - Sudirman - MTQ - Masuk Bandar SSQ II 

Trayek 02: Terminal BRPS - Kulim
Terminal BRPS - Jl Nangka Ujung - Jl Tuanku Tambusai - Jl Sudirman - Jl Harapan Raya - Alamayang - Kulim

Trayek 03: Sudirman - Kampus UIN
Rs Awal Bross - Jl Sudirman - (Uturn Bandara) - Jl Arifin Achmad - Jl Soekarno Hatta - Jl Hr Soebrantas - Simp Tabek Gadang - Simp Garuda Sakti - Masuk Kampus UIN

Trayek 4A: Ramayana - Pasar Tangor
Ramayana - (Uturn) Hotel Furaya - Jl Hangtuah - Masjid Annur - Jl Hangtuah Ujung - Pasar Tangor

Trayek 4B: Ramayana - Terminal BRPS
Ramayana - Jl Ratulangi - Pasar Bawah - Jl Riau - Jl Soekarno Hatta - Transmart - Jl Nangka - Jl Nangka Ujung

Trayek 4C: Walikota Lama - Tenayan Raya
Walikota Lama - Jl Gajah Mada - Memutar Masjid Annur - Jl Hangtuah - Jl Hangtuah Ujung - Jl Badak - Tenayan Raya (Kawasan Perkantoran Pemko Baru)

Trayek 05: Pelabuhan S Duku - Sudirman
Pelabuhan - Jl Tanjung Datuk - Jl Sutomo - SMPN 5 - Hangtuah - Jl Sutomo - Jl S Parman - Jl Pattimura - (Uturn) Man 2 - Sudirman

Trayek 06: Pandau - Terminal BRPS
Pandau Permai - Jl Raya Pasir Putih - Jl Kharudin Nasution - Jl Soekarno Hatta - Pasar Pagi - Jl Hr Soebrantas - Simp Tabek Gadang - Jl Sm Amin - Jl Nangka Ujung

Trayek 7A: Tri Bakti - Arifin Achmad
Tri Bakti - Sudirman - (Uturn) Fly Over - Jl Nangka - Jl Paus - Paus Ujung - Jl Arifin Ahmad - Pujasera

Trayek 7B: Arifin Achmad - Kartama
Pujasera - (Uturn) Paus - Jl Rambutan - Jl Inpres - Jl Kartama - Jl Kharudin Nasution - Puskesmas Simpang Tiga

Trayek 8A: Walikota - Unilak
Kantor Walikota - Jl Ahmad Yani - Pasar Bawah - Jl Riau - Jl Riau Ujung - Jl Lintas Sumatra - Sakinah - Jl Paus Rumbai - Jl Yos Sudarso - Unilak

Trayek 8B: Unilak - Palas Raya
Unilak - Jl Yos Sudarso - Simp Bingung - Muara Fajar - Kantor Camat Rumbai - Palas

Monday, February 19, 2018

Drama yang Terdiri dari 10 Pemeran

serigala berbulu domba
Tokoh :
Narator
Serigala
Domba 1
Domba 2
Domba 3
Kelinci
Kucing
Sapi
Pohon apel
Orang-orangan sawah
Peternak

Di sebuah peternakan didekat hutan, tinggalah beberapa hewan. Ada para domba, Kelinci, kucing, dan Sapi. Selain para hewan, ada juga sebuah pohon apel dan orang-orangan sawah yang menjaga kebun jagung di samping peternakan
itu. Tak jauh dari sana, di dalam hutan, seekor serigala yang lapar memandangi domba-domba yang merumput.

Serigala : Sungguh makanan yang lezat, malam ini aku akan memangsa salah satu dari mereka

~Serigala kemudian masuk ke dalam hutan. Pada saat hari mulai malam serigala berjalan pelan menuju kawanan domba yang sedang terlelap, tapi ternyata semua berjalan tak semulus rencananya.

Serigala : Sedikit lagi aku akan dapat memakan daging domba yang lezat itu, ya sedikit lagi
Orang-orangan sawah : (melihat si serigala yang mengendap-endap) Astaga, serigala, ada serigala!!

~Semua penghuni peternakan bangun dari tidurnya terkejut mendengar peringatan si Orangwaja ngan sawah.

Domba 1 : waaa, serigala, bangun serigala!!
Domba 2 : Cepat masuk ke lumbung, masuk ke lumbung!!
Domba 3 : tutup pintunya tutup pintunya!!
Sapi : moooo…!! berani-beraninya kau masuk ke sini, rasakan ini!! (menyeruduk serigala)

Serigala lari terbirit-birit masuk kembali kedalam hutan, tetapi ia tak menyerah. Esok malamnya ia kembali mencoba masuk ke dalam peternakan. Ia menggunakan semak-semak agar orang-orangan sawah tidak dapat melihatnya lagi. Ia berjalan pelan, tetapi suara semak-semak yang bergesekan dengan rumput membuat kelinci terbangun.

Serigala : Haha kali ini aku akan berhasil!! (berbisik)
Kelinci : Wah, ada semak-semak yang bergerak (melihat ekor sang serigala), astaga itu bukan semak-semak, itu si serigala!!

~Pohon apel yang tertidur lelap, terbangun mendengar perkataan si Kelinci, ia lalu melemparkan apel-apelnya ke segala penjuru arah untuk membangunkan semua binatang.

Pohon apel : Serigala datang lagi, serigala datang lagi
Kucing : Dimana si serigala?, dimana? Miauw..
Kelinci : Dia ada di semak-semak itu!!
Serigala : Aku bu… bukan serigala, aku Cuma semak-semak.., benar, aku Cuma semak-semak.
Domba 1 : Semak-semak tak bisa bergerak! mbek
Domba 2 : Semak-semak juga tak bisa bicara! mbek
Domba 3 : Semak-semak juga tidak bisa mengelak! mbek
Serigala : Aku semak-semak ajaib, sungguh…!!
Sapi : Moooo…. Banyak omong, rasakan tandukku!!

~Kambing berlari ingin menyeruduk serigala, pohon apel melemparkan apelnya ke arah si serigala, dan orang-orangan sawah melemparkan garpu rumput yang tajam. Serigala terkejut dan langsung melemparkan semak-semak palsunya. Sayangnya si serigala lari lebih cepat sehingga ia selamat masuk ke dalam hutan.
Tetapi, walaupun hampir terbunuh, serigala yang lapar itu tetap tidak menyerah, esoknya ia mencuri beberapa bulu domba yang diletakkan di dalam sebuah karung di samping lumbung, ia berniat menyamar menjadi domba.

Serigala : Kalau begini tidak akan ada yang mencurigaiku, aku bisa dengan aman masuk ke peternakan dan memangsa salah satu domba itu.

~Setelah selesai membuat kostum dombanya, Si serigala menggulung ekornya dan memakai kostum tersebut. Kemudian ia berjalan dengan santai ke arah peternakan. Orang-orangan sawah dan pohon apel memandanginya heran. Saat itu si serigala khawatir ia akan ketahuan.

Orang-orangan sawah : Hei domba yang malang, apakah kau tersesat?
Pohon apel : Kau kotor sekali, wajahmu hitam, kakimu juga, apakah kau terjatuh dilumpur?
Serigala : Ya, ya, aku terjatuh di lumpur di dalam hutan. Seekor serigala mengejarku hingga aku terjatuh di dalam lumpur kotor itu. (wajah memelas)
Pohon apel : Masuklah kalau begitu, bersihkan dirimu.

~Sang serigala melonjak senang ia tak ketahuan, tanpa beban ia melenggang masuk ke dalam peternakan. Ia berpikir bahwa orang-orangan sawah dan pohon apel sungguh bodoh karena tertipu, wajah dan kakinya tidaklah terkena lumpur, hanya saja bulu domba yang ia curi tak cukup untuk menutupi wajah dan kakinya. Sehingga wajah dan kakinya berwarna hitam karena bulu aslinya memang berwarna hitam. Sesampainya di dalam, ia melihat para domba merumput dengan lahap, air liurnya hampir menetes ketika sapi mendatanginya.

Sapi : Ya ampun, tubuhmu kotor sekali, lekaslah mandi, masuklah ke dalam lumbung, disana ada air untuk membersihkan badanmu.
Kelinci : Wow, Apa yang terjadi padamu?
Kucing : miauw, Sekarang kau lebih mirip Serigala yang memakai bulu domba daripada domba pada umumnya, apalagi badanmu agak lebih besar daripada domba yang ada disini.
Serigala : Yah, aku terjatuh ke dalam lumpur.

~Si serigala masuk ke dalam lumbung, sambil berjalan ia merencanakan cara untuk memangsa salah satu dari para domba nanti malam. Sementara itu para penghuni peternakan berkumpul membicarakan sesuatu.

Domba 1 : Kurasa dia bukanlah domba, hidungnya terlalu besar
Domba 2 : Telinganya terlalu lebar
Domba 3 : dan sekilas aku melihat taring di mulutnya
Orang-orangan sawah : wajah dan kakinya tidaklah terkena lumpur, itu memang bulu aslinya
Kelinci : Matanya lebar
Kucing : Badannya juga terlalu besar
Sapi : Cara berjalannya aneh
Pohon apel : dan Kalian tahu hewan apa yang cocok untuk semua ciri-ciri itu?
Para domba, orang-orangan sawah, kelinci, kucing, sapi, dan pohon apel : SERIGALA!!!
Domba 1 : Lalu bagaimana ini?
Domba 2 : Tak mungkin kita biarkan saja
Domba 3 : Ia mungkin akan memangsa salah satu dari kami!
Sapi : Aku mungkin punya rencana…

Lalu pada malam harinya, ketika semua hewan tidur, serigala mengendap-endap menjalankan rencananya sendiri. Saat itu semua penghuni peternakan hanya pura-pura tidur. Saat mengendap-endap, serigala dikejutkan oleh para domba.

Domba 1 : Mau kemanakah kau domba?
Domba 2 : Larut malam begini, apa yang ingin kaulakukan?
Domba 3 : Mencurigakan
Serigala : Aku hanya lapar, aku mencari jerami (gugup)
Domba 1 : Kala begitu mari kami tunjukkan tempatnya.

Bagi serigala, ini rejeki nomplok, karena ia tak harus memaksa para domba menjauh dari binatang lainnya untuk memangsa salah satu dari mereka. Pada saat itu mereka masuk kedalam lumbung.

Domba 2 : Itu dia jeraminya
Serigala : Hah, aku tidak mau makan jerami, aku akan memakan kalian!!(membuka kostum domba)
Domba 3 : Hah, dia benar-benar si serigala!

Pada saat itu kucing dan kelinci menumpahkan lumpur dari atas mengenai si serigala

Kucing : Rasakan ini
Serigala : Aaah, aku tak bisa melihat!

Serigala tak dapat melihat, ia berjalan terhuyung-huyung, terjatuh di tumpukan rumput dan daun-daunan. Sapi datang dan menggelindingkan serigala yang sudah dipenuhi rumput dan dedaunan itu ke tumpukan bulu ayam. Karena suara yang gaduh, peternak mendatangi lumbung itu, dan melihat serigala yang sekarang lebih mirip monster.

Peternak : Astaga makhluk apa itu?! (terkejut)

Peternak mengambil senapannya, Si serigala yang sudah bisa melihat dengan jelas terkejut melihat peternak membawa senapan. Ia langsung berlari. Peternak mengejarnya hingga masuk hutan. Para hewan keluar dari lumbung, semua penghuni peternakan tertawa melihatnya.

Orang-orangan sawah : Rasakan itu!!
Pohon apel : ya, biar tahu rasa!!

Yang terakhir mereka dengar hanyalah bunyi letusan senapan peternak, dan si serigala tak pernah lagi muncul sejak saat itu.

Tuesday, January 16, 2018

Ratu Sikumbang - Rindu Di Hati

Baniah-baniah cinto
Nan dulu kito samaikan
Dima kini

Tali kasiah nan kito jalin
Dimano kini

Rindu bana hati
Maraguak manihnyo cinto, cinto kito
Den sasali maurak selo
Marangguik tali cinto

Reff :

Rindu denai rindu sayang
Hati den taibo
Siang malam kok tabayang
Maso-maso bacinto

Rindu denai rindu sayang
Indak tatahankan
Lai kok uda rasokan
Rindu dihati

Kini ko denai surang
Bakawan angan-angan
Tinggalah panyasalan .. O . O . O.
nan manyeso siang jo malam

Saturday, January 6, 2018

Lirik lagu: Ratu Sikumbang - Pusaro Bundo

Ratu Sikumbang
Pusaro Bundo

maratok bundo malapeh
ranah minang basadiah hati
tarumuak pusako tuo
lapuak tajamua taliek tido

dangalah bujang di rantau
kampuang bujang lah maimbau
danga-dangakan  dangakan juo

manga bajalan karantau urang
manga tingga kan rumah nan gadang
taseso  bundo nan tingga
basuo juo mangko nyo sanang

badabua ombak jo pakiak alang
disangko bujang tando ka tibo
baputiah mato mananti kapa balabuah

sampai tabanam si matohari
tiado juo sibiran tulang
satiok hari bundo manantikan

babaliak lah pulang
badan bundo lah makin tuo
jan sampai batamu di hanyolah di pusaro

manga bajalan ka rantau urang
manga tinggakan rumah nan gadang
taseso bundo nan tingga
basuo juo mangko nyo sanang

badabua ombak jo pakiak alang
disangko bujang tando ka tibo
baputiah mato mananti kapa balabuah

sampai tabanam si matohari
tiado juo sibiran tulang
satiok hari bundo manantikan

babaliak lah pulang
badan bundo lah makin tuo
jan sampai batamu di hanyolah di pusaro

badabua ombak jo pakiak alang
disangko bujang tando ka tibo
baputiah mato mananti kapa balabuah

sampai tabanam si matohari
tiado juo sibiran tulang
satiok hari bundo manantikan


babaliak lah pulang
badan bundo lah makin tuo
jan sampai batamu di hanyolah di pusaro
jan sampai batamu di hanyolah di pusaro

Saturday, March 11, 2017

Cheat GTA V PS3 Lengkap

Parasut 
Kiri, Kanan, L1, L2, R1, R2, R2, Kiri, Kiri, Kanan L1

Darah dan Armor
Bulat, L1, Segitiga, R2, X, Petak, Bulat, Kanan, Petak, L1, L1, L1

Semua Senjata (Full Ammo)
Segitiga, R2, Kiri, L1, X, Kanan, Segitiga, Bawah, Petak, L1, L1, L1

Meningkatkan Wanted Level (1 bintang)
R1, R1, Bulat, R2, Kiri, Kanan, Kiri, Kanan, Kiri Kanan

Mengurangi Wanted Level (1 bintang)
R1, R1, Bulat, R2, Kanan, Kiri, Kanan, Kiri, Kanan, Kiri

Serangan Fisik dengan Efek Ledakan
Kanan, Kiri, X, Segitiga, R1, Bulat, Bulat, Bulat, L2

Mode Mabuk
Segitiga, Kanan, Kanan, Kiri, Kanan, Petak, Bulat, Kiri

Lari Cepat
Segitiga, Kiri, Kanan, Kanan, L2, L1, Segitiga

Slow Mode Aim
Petak, L2, R1, Segitiga, Kiri, Petak, L2, Kanan, X

Bar Ability Terisi Penuh
X, X, Petak, R1, L1, X, Kanan, Kiri, X

Peluru dengan Ledakan
Kanan, Petak, X, Kiri, R1, R2, Kiri, Kanan, Kanan, L1, L1, L1

Terjun Bebas
L1, L2, R1, R2, Kiri, Kanan, Kiri, Kanan, L1, L2, R1, R2, Kiri, Kanan, Kiri, Kanan

Berenang lebih cepat
Kiri, Kiri, L1, Kanan, Kanan, R2, Kiri, L2, Kanan

Lompat lebih tinggi
Kiri, Kiri, Segitiga, Segitiga, Kanan, Kanan, Kiri, Kanan, Petak, R1, R2

Kebal terhadap apapun
Kanan, X, Kanan, Kiri, Kanan, R1, Kanan, Kiri, X, Segitiga

Peluru api
L1, R1, Petak, R1, Kiri, R2, R1, Kiri, Petak, Kanan, L1, L1
   

Ban mobil menjadi licin (slidey)
Segitiga, R1, R1, Kiri, R1, L1, R2, L1

'Slow Motion' ketika berkendara
Segitiga, Kiri, Kanan, Kanan, Petak, R2, R1

Gravitasi Bulan
Kiri, Kiri, L1, R1, L1, Kanan, Kiri, L1, Kiri

Helikopter Buzzard
Bulat, Bulat, L1, Bulat, Bulat, Bulat, L1, L2, R1, Segitiga, Bulat, Segitiga

Mobil Comet
R1, Bulat, R2, Kanan, L1, L2, X, X, Petak, R1

Motorcross Shancez
Bulat, X, L1, Bulat, Bulat, L1, Blat, R1, R2, L2, L1, L1

Mobil Limosin
R2, Kanan, L2, Kiri, Kiri, R1, L1, Bulat, Kanan

Pesawat Stunt Plane
Bulat, Kanan, L1, L2, Kiri, R1, L1, L1, Kiri, Kiri, X, Segitiga

Mobil Golf
Bulat, L1, Kiri, R1, L2, X, R1, L1, Bulat, X

Mobil Rapid GT
R2, L1, Bulat, Kanan, L1, R1, Kanan, Kiri, Bulat, R2

Pesawat Duster
Kanan, Kiri, R1, R1, R1, Kiri, Segitiga, Segitiga, X, Bulat, L1, L1

Motor PCJ-600
R1, Kanan, Kiri, Kanan, R2, Kiri, Kanan, Petak, kanan, L2, L1 (2)

Sepeda BMX
Kiri, Kiri, Kanan, Kanan, Kiri, Kanan, Petak, Bulat, Segitiga, R1, R2

Cheat Cuaca
R2, X, L1, L1, L2, L2, L2, Petak